Februari 28, 2010

2010, Parepare Patok PAD 41,72 Miliar

PAREPARE – Belajar dari tahun-tahun sebelumnya yang senantiasa mampu memenuhi target, 2010 tahun ini Pemerintah Kota Parepare mematok pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 41,72 miliar . Angka ini tergolong besar, karena pada tahun 2009, target PAD Kota Parepare masih berkisar Rp. 30 miliar lebih.

Dari target ini, berhasil diperoleh pemasukan PAD sebesar Rp. 33 miliar. Meski target PAD untuk tahun 2010 meningkat tajam, namun Pemerintah Kota Parepare akan tetap mengupayakan untuk tidak membebani masyarakat. Sebaliknya SKPD akan didorong melakukan inovasi dalam peningkatan PAD.

Ini disampaikan Walikota Parepare, H. Mohammad Zain Katoe, saat memberikan sambutan pada peringatan HUT Kota Parepare ke-50, Rabu 17 Februari 2010 di Lapangan Andi Makassau. Pada kesempatan tersebut, Zain Katoe juga menyampaikan jumlah APBD Kota Parepare tahun 2010, yang mengalami kenaikan sekitar 13,56 persen dari tahun 2009.

“Tahun ini APBD mengalami kenaikan atau tambahan sekitar 4,10 miliar rupiah dibanding tahun lalu. Pada tahun 2009, APBD Kota Parepare hanya berkisar 477 miliar 39 juta rupiah lebih, sementara tahun 2010 APBD Parepare naik menjadi 481 miliar, 52 juta rupiah lebih,” katanya.

Zain Katoe berharap, peningkatan PAD dan APBD ini dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Parepare secara keseluruhan. “Tentu patut disyukuri bahwa berbagai kegiatan pembangunan yang kita laksanakan telah membuahkan hasil yang menggembirakan yang dibuktikan dengan diperolehnya sejumlah penghargaan dan apresiasi dari pemerintah pusat selama tahun 2009 dan tahun 2010 ini,” katanya.

Penghargaan terakhir yang kita terima Kota Parepare adalah penghargaan Piagam Citra Pelopor Inovasi Pelayanan Prima dari Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia tanggal 3 Pebruari 2010. Penghargaan ini kata Zain Katoe semakin melengkapi berbagai penghargaan yang diterima sebelumnya di bidang pelayanan publik.





Februari 23, 2010

RAPAT KOORINASI I PMO

Assalamu Alaikum Wr. Wb,,,
Salam Sejahtera...
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Pelatihan Manajemen Organisasi ( PMO ) IKMP dan pembubaran panitia Try Out Akbar 2010 , maka disampaikan kepada seluruh anggota IKMP untuk meghadiri rapat koordinasi I PMO dan persiapan pembubaran panitia Try Out di Bantimurung, Yang Insya Allah akan dilaksanakan pada :
Hari/tgl : Rabu / 24 Februari 2010
Tempat : Sekretariat IKMP
Pukul :16.30 Wita
Demikian pesan ini, terima kasih atas perhatiannya...
kami sangat mengharapkan kehadiran teman-teman alam rapat tersebut,

wassalamu alaikum Wr. Wb.


Februari 22, 2010

Jogja-nya Indonesia Bagian Timur


TIDAK diketahui secara pasti, kapan Kota Parepare mulai dikenal sebagai Kota Pendidikan. Tetapi sejarah telah membuktikan bahwa sejak dahulu kota kecil ini selalu menjadi daerah tujuan bagi siswa daerah lain yang ingin melanjutkan studinya, terutama dari daerah wilayah tengah dan barat Sulawesi Selatan. Kota ini menjadi tujuan para siswa untuk melanjutkan pendidikan, setelah Kota Makassar.

Saat ini Kota Parepare memiliki lima sekolah negeri setingkat lanjutan atas, satu di antaranya adalah merupakan sekolah unggulan yaitu SMA Negeri 5 Unggulan, selain terdapat sekolah lanjutan pertama yaitu SMP Negeri 2 yang berstatus Sekolah Berstandar Internasional (SBI).

Belum lagi kehadiran beberapa perguruan tinggi setingkat strata satu dan diploma, antara lain Universitas Muhammadiyah Parepare (UMPAR), Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Negeri (STAIN), PGSD UNM, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Amsir, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Amsir, STAI DDI, AKPER Fatimah, AKPER Dinkes. Belum lagi lembaga-lembaga pendidikan yang membuka program-program pendidikan ekstra dengan jangka waktu tertentu.

Kehadiran sekolah-sekolah ini memperkuat bahwa Kota Parepare masih bisa disebut Kota Pandidikan jika kita ingin menengok yang diraih sebelumnya. Kehadiran SMU Negeri 5 Unggulan, salah satunya yang memperkuat hal itu dimana sekitar 60 persen siswanya dari luar daerah Parepare, bahkan luar dari Sulawesi Selatan. Begitu pula dengan kehadiran perguruan tinggi, seperti UMPAR yang boleh dikata sebagai perguruan tinggi terbesar di Kawasan Ajattapareng. Sejumlah mahasiswa UMPAR ini, mayoritas berasal dari luar Kota Parepare.

Kehadiran sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi yang diminati masyarakat luar Kota Parepare merupakan jawaban bahwa suatu saat nanti Kota Makassar akan jenuh dan penuh dengan banjirnya orang melanjutkan studinya di ibukota provinsi tersebut. Bahkan tidak menutup kemungkinan Parepare akan menjadi ikon kota pendidikan di Indonesia timur seperti ikon yang disandang Jogjakarta sebagai ikon kota pendidikan di Indonesia.

Keberhasilan Pemerintah Kota Parepare yang dalam hal ini Walikota Parepare H.M.Zain Katoe dalam kepeduliannya pada pendidikan, maka Gubernur Sulsel H.Syahrul Yasin Limpo memberikan Medali Pendidikan sebagai Walikota Peduli Pendidikan Bidang Pendidikan Dasar 12 Tahun yang diserahkan pada pada 12 Maret 2009. Bahkan dalam memberantas warganya dari Buta Aksara, H.M.Zain Katoe juga mendapat penghargaan dari Gubernur Sulsel sebagai Walikota Peduli Pemberantasan Buta Aksara Tahun 2009. Dimana disebutkan bahwa sekitar 800 warganya buta aksara dan yang telah dibina 130 orang diwisuda pada puncak peringatan HUT Emas Kota Parepare, Rabu (17 Februari 2010).(*)




Menghadapi Hari Ulang Tahun IKMP yang ke- 2

Assalamu alykum.....!!!!!!!!!!!!!!!!!
Hari Ulang tahun IKMP yang ke 2 yang jatuh pada Hari Minggu, 27 Februari 2010....
Partisipasi Para Laskar IKMP dalam Merayakan HUT IKMP yang ke 2 ini sangatlah kami harapkan.....
Jayalah IKMP...........~~~~~~~~~~~~
Wassalam



Februari 21, 2010

Pelabuhan Nusantara Dilengkapi Kamera CCTV Canggih

PAREPARE- Pengelola Pelabuhan Nusantara Kota Parepare dalam hal ini Administrator Pelabuhan (Adpel) Parepare melakukan langkah maju. Mengantisipasi kemungkinan terjadinya kejahatan di daerah pelabuhan yang selama ini kerap terjadi di Pelabuhan Nusantara, pihak Adpel mengoperasikan kamera Closed Circuit Television (CTTV) canggih.

Tak tanggung-tanggung, untuk memaksimalkan tujuan pengoperasian kamera yang memang dirancang untuk ditempatkan di daerah-daerah rawan kejahatan ini, pihak Adpel Parepare langsung menempatkan 11 kamera sekaligus, sehingga seluruh areal Pelabuhan Nusantara dapat terpantau. Rencananya, proyek yang didanai oleh pemerintah pusat ini akan diresmikan Guburnur Sulawesi Selatan, bertepatan dengan peringatan HUT Kota Parepare ke-50, tanggal 17 Februari tahun 2010.

Senin (8/2), Walikota Parepare, H. Mohammad Zain Katoe telah melakukan pemantauan awal dan menyaksikan langsung cara kerja dan pengoperasiannya. Zain Katoe menyambut baik dilakukannya pengoperasian kamera CCTV di pelabuhan ini. Menurutnya, dengan semakin meningkatnya aktivitas Pelabuhan Nusantara, pemasangan kamera CTTV tepat dan merupakan kebutuhan.

Kecanggihan marena ini tak hanya pada kemampuannya merekam seluruh aktivitas yang ada di Pelabuhan Nusantara, tetapi juga kemampuannya menampilkan dan memperbesar ukuran gambar hingga ratusan kali lipat. Dengan demikian, obyek yang sekecil apapun dalam areal Pelabuhan Nusantara dapat diperjelas, termasuk papan nama para pekerja dan petugas yang lalu lalang di pelabuhan yang merupakan pintu gerbang warga di kawasan Indonesia Timur yang hendak melintas ke Malaysia dan sejumlah provinsi di Indonesia bagian barat ini.

Kamera CCTV adalah satu alat kompak yang canggih tetapi masih memerlukan bantuan operator yang menjalankannya. Kamera ini banyak dipasang di gedung-gedung perkantoran untuk mengawasi arus tamu keluar masuk serta merekam semua aktivitas yang ada. Dengan demikian, hanya dengan satu alat saja sudah bisa mengatasi puluhan tenaga manusia.

Semua aktivitas pun tidak ada yang terlewatkan satupun, bahkan jika ingin mengetahui rekaman ulang tinggal mengklik tanggal dan waktunya. Jadi ketika ada peristiwa kejahatan, maka polisi dengan cepat akan tahu siapa pelakunya.





Rapat Evaluasi Try Out Akbar 2010

Assalamu Alaikum Wr. Wb,,,
Salam Sejahtera...
disampaikan kepada seluruh anggota IKMP untuk meghadiri rapat dgan agenda:

1. Pembubaran panitia TRY AKBAR 2010 IKMP
2. Pembentukan Panitia PMO ( Pelatihan Manajemen Organisasi )
3. Persiapan ULTAH IKMP

Yang Insya Allah aka dilaksanakan pada :
Hari/tgl : Senin / 22 Februari 2010
Tempat : Sekretariat IKMP
Pukul :16.30 Wita
Demikian pesan ini, terima kasih atas perhatiannya...

Resopa temmangginggi namalomo naletteki pammase dewata...

wassalamu alaikum Wr. Wb.

Februari 19, 2010

PAREPARE sebagai daerah yang menyandang predikat sebagai kota sejak dilahirkan 17 Februari 1960 silam, seperti kota-kota lainnya di Indonesia tentu harus menerima konsekuensi sebagai sebuah kota. Konsekuensi yang dimaksud yakni peluang dan tantangan sebagai hal yang tak terpisahkan ibarat dua sisi pada keping logam.

Dengan asumsi bahwa pertumbuhan penduduk akan semakin meningkat, sebagaimana perkiraan United Nation Fund for Population Activities (UNFPA, 2007) maka tentu saja Parepare memiliki peluang dari sektor-sektor seperti peluang lapangan kerja baru, mendirikan sarana pendidikan, kesempatan sosial dan budaya, akses transportasi, pelayanan kesehatan, pelayanan jasa, perekonomian dan kesejahteraan, dan lain-lain.

Di sisi lain, Parepare tentu akan diperhadapkan dengan tantangan untuk menata manajemen perkotaan sebagai dampak meningkatnya laju urbanisasi, pertumbuhan penduduk, perubahan ekosistem dan ekologi, polusi udara, kepadatan kendaraan dan semakin menyempitnya jalan.

Parepare yang kembali mendapatkan penghargaan sebagai Kota Sehat tahun 2009 dari Menteri Kesehatan RI, Dr Endang Rahayu Sedyaningsih (Kabinet Indonesia Bersatu I) berupa penghargaan Swadesi Saba Wiwerda Kota Sehat Klasifikasi Empat (Tatanan) telah membuktikan bahwa masyarakat dan pemerintah sukses berkolaborasi untuk mewujudkan kota sehat tersebut.

Visi pembangunan pemerintah yang menginginkan pembangunan Indonesia Sehat 2010 kini telah direalisasikan masyarakat Kota Parepare bersama pemerintahnya. Kota Sehat kini tidak sekadar mimpi bagi Parepare akan tetapi telah menjadi kenyataan yang bisa dinikmati oleh masyarakat Parepare sendiri dan pelancong-pelancong yang berdatangan maupun sekadar melintas di Parepare.

Sebelumnya, sebagai penghargaan atas dukungan dan komitmen penuh untuk mewujudkan kota sehat, Pemkot Parepare juga telah menerima penghargaan tertinggi Bidang Kesehatan dari Menteri Kesehatan yaitu Manggala Ksatria Bakti Husada tahun 2006 dan penghargaan sebagai Kota Sehat Kategori III (Pemantapan) tahun 2007.

Pemerintah Kota Parepare telah mengembangkan dan menjalankan empat tahapan kegiatan menuju Kota Sehat 2010. Tahapan pertama yakni membangun kesadaran masyarakat (public awareness), kedua meningkatkan kesadaran publik, ketiga meningkatkan kepedulian masyarakat, dan keempat menggiring masyarakat untuk menjadikan kesehatan sebagai gaya hidup (lifestyle) yang bukan sekadar dibutuhkan tapi juga diminati.(*)





Februari 18, 2010

Siswa Rebutan Mengobrol Bahasa Inggris dengan Bule

PAREPARE – Ada yang patut diacungi jempol terhadap beberapa siswa Parepare saat belasan penumpang kapal pesiar The World menyempatkan diri bermain sepakbola di Lapangan Andi Makkasau, Selasa (9/2). Beberapa siswa tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dengan belajar speaking (bercakap-cakap) dengan bule-bule dari berbagai negara itu.

Belasan turis dari kapal pesiar The World, yang berlabuh di Parepare selama dua hari (Senin-Selasa), memenuhi undangan Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare untuk bermain sepakbola unik yakni dengan menggunakan sarung. Mereka bertanding melawan tim-tim lokal Parepare yang bersiap untuk bertanding dalam rangkaian peringatan HUT Emas Parepare, Rabu (17/2) mendatang.

Saat tujuh bule bermain melawan tujuh orang dari tim Parepare, bule-bule lainnya yang menonton maupun menunggu giliran di pinggir lapangan diserbu beberapa siswa untuk diajak mengobrol. Mereka pun tidak keberatan meladeni para siswa itu. Tak hanya siswa SD hingga SMA yang berebut hendak mengobrol, beberapa mahasiswa, lengkap dengan jaket almamaternya, juga ikut menguji kemampuan berbahasa Inggris mereka dengan penyumbang devisa negara itu.

“Bagus sekali kalau sering-sering ada turis masuk Parepare. Anak-anak kita bisa cepat pintar berbahasa Inggris karena anak-anak sangat antusias dan tidak canggung mengobrol dengan mereka,” kata seorang pria paruh baya mengomentari antusiasme siswa-siswa tersebut.

Lobi 3 Tahun

Untuk mendatangkan Kapal pesiar The World ke Parepare, jelas salah seorang agen perjalanan wisata yang menemani para turis itu, Nyoman Sandhy, butuh waktu tiga tahun untuk melobi ke pihak manajemen The World. Bahkan, Nyoman melalui agency pariwisata “Bali Prestige” menawarkan untuk menyinggahi Makassar, tetapi ditolak.

“Ini tentu merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami dan tentunya warga Kota Parepare karena butuh waktu yang lama dan perjuangan yang berat untuk mendatangkan kapal mewah ini ke Parepare. Kami juga menawarkan Makassar tetapi ditolak dan mereka pilih ke sini (Parepare),” beber Nyoman.

The World bertolak meninggalkan Pelabuhan Nusantara Parepare menuju ke Pulau Lombok dan ke Pulau Bali. Kapal mewah asal Eropa ini, tambah Nyoman, berlayar selama dua tahun dengan mengunjungi seluruh lima benua di Dunia dan ratusan negara dari lima benua tersebut. [ ]




Buku Perjalanan Fanny Habibie Jadi Kado HUT Emas Parepare

PAREPARE- Buku yang berjudul “Perjalanan Putera Labukang Parepare Menuju Koninkijke Huis van Oranye, Paleis Noordeinde” yang ditulis oleh Junus Efendi Habibie atau yang lebih dikenal dengan nama Fanny Habibie menjadi kado HUT Emas Kota Parepare.

Buku tersebut diserahkan kepada Walikota Parepare, H Mohammad Zain Katoe di Lapangan Andi Makkasau saat pelaksanaan HUT Emas Kota parepare, Rabu (17/8) yang juga turut disaksikan oleh Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, H Agus Arifin Nu’mang.

Buku yang ditulis Fanny Habibie ini merupakan edisi revisi pertama yang dituliskan setelah menjalani operasi jantung pertama pada tahun 1996 dimana saat itu ia masih menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Inggris.

Buku ditulis hampir dua tahun itu menceritakan tentang latar belakang keluarga dan pendidikannya. Ayah Fanny yakni Alwai Abdul Djalil Habibie adalah seorang ulama di Gorontalo sedangkan ibunya berasal dari Jawa.

Dari ayahhnya ini, ia bersama abangnya BJ Habibie yang sering ia panggil Rudy mendapat bimbingan keislaman yang keras sekali. Sedangkan dari ibunya mengajarkan mereka tentang budaya Jawa dan nasionalisme. Perpaduan prinsip ini sangat kuat dalam lingkungan keluarga Habibie.

“Yang ingin saya sampaikan dalam buku ini, bahwa pertama, kehidupan saya pada prinsipnya konsisten. Saya seorang nasionalis, cinta kepada tanah air yang diajarkan oleh Ibu saya. Kedua, saya tidak senang dengan politik. Tapi saya cerita pada akhirnya kenapa saya terjun aktif dalam partai politik,” kata Fanny Habibie sebagaimana dilansir di situs rakyat merdeka(*)