April 09, 2010

Training of Tentor Bimbingan Belajar IKMP 2010

Salam..Disampaikan dalam rangka mempersiapkan tentor dalam BIMBEL IKMP,maka akan dilaksanakan TOT (Training of Tentors) pada:

Hari/Tanggal :Minggu ,11 April 2010
Tempat :SEKRETARIAT ikmp(KOMPLEKS BUMI BUNG PERMAI BLOK B NO4)
Waktu :13.00 - selesai

Diharpkan kepada seluruh tentor yang telah ditunjuk untuk menghadiri TOT ini dikarenakan mengingat hal ini sangatlah penting untuk BIMBEL IKMP 2010..Jayalah IKMP..Wassalam


April 06, 2010

Rapat Koordinasi II Bimbel IKMP 2010

Diundang kepada seluruh panitia (OC dan SC) untuk menghadiri Rapat koordinasi BIMBEl pada :
hari /tanggal :rabu, 7 April 2010
tempat :sekretariat IKMP
waktu :16.00


Maret 31, 2010

RAPAT INTERNAL IKATAN KELUARGA MAHASISWA PAREPARE

Undangan Rapat Pengurus Bidang Internal (Pengkaderan, Kesejahteraan dan Kesekretariatan, dan Kerohanian):
Rabu 31 Maret 2010 Pukul 19.00 Wita. bertempat di Sekretariat IKMP (Bung Permai Blok B No.4). Diharapkan kehadiran teman-teman...
NB: (AGENDA PENTING) Setiap koordinator divisi bertanggungjawab atas kehadiran anggota divisinya.


Maret 27, 2010

Kejar Rekor MURI, Pemkot Parepare Tanam 17.670 Pohon

Sedikitnya, 17.670 pohon dari berbagai jenis, Senin (22/3) ditanam di berbagai tempat di Kota Parepare. Kegiatan penanaman pohon yang dipusatkan di daerah reklamasi Pantai Labukang ini, dimaksudkan mendukung program pemecahan rekor MURI penanaman dua juta pohon yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini dihadiri Walikota Parepare, H. Mohammad Zain Katoe, Wakil Walikota Parepare, H, Sjamsu Alam, pejabat wilayah serta unsur Muspida Kota Parepare. Memberi sambutan, Zain Katoe mengatakan, jenis pohon yang ditanam pada kesempatan tersebut adalah Mahoni, Angsana, Bitti, Sengon, Jati Lokal, Ki Hujan, Nyatoh, Tanjung, Glodongan, Nangka dan Flamboyan.

Pohon-pohon ini sebagian besar, yakni 8.470 pohon berasal dari sumbangan PNS Pemerintah Kota Parepare. Sisanya berasal dari instansi vertikal, BUMN dan BUMD, masing-masing perbankan 907 pohon, PDAM 70 pohon, dan Balai Perbenihan Tanaman Hutan Sulawesi 7.500 pohon. Selain itu, sumbangan bibit pohon juga datang dari Korem 142 Tatag sebanyak 1.300 pohon.

Pohon-pohon ini selanjutnya ditanam secara serentak di empat kecamatan dan 22 kelurahan, dan melibatkan 10.000 massa, yang terdiri dari PNS Lingkup Pemerintah Kota Parepare, PNS instasi vertikal, anggota TNI/POLRI, Organisasi Masyarakat, LSM, PKK dan unsur masyarakat lainnya.

Zain Katoe berharap, kegiatan penanaman pohon oleh masyarakat tidak berhenti pada kegiatan pencanangan saja, namun terus berlanjut dan dijadikan sebagai bagian dari keseharian masyarakat di daerah ini. Dia juga mengharapkan agar pohon yang telah ditanam, dipelihara dengan penuh kesungguhan sehingga dapat hidup dan tumbuh subur.


sumber : pareparekota.go.id


Maret 23, 2010

Hatta Buroncong Warning Pegawai Malas

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Parepare Muhammad Hatta Buroncong memberikan peringatan keras kepada pegawai malas di lingkup Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Parepare. Peringatan itu disampaikan Hatta pada pertemuan sekaligus silaturahmi dengan pejabat dan staf lingkup Setdako di ruang data Kantor Wali Kota, Rabu (24/3).

Pertemuan yang menghadirkan seluruh kepala bagian, kepala sub bagian, dan staf setdako itu merupakan pertemuan yang pertama sejak Hatta dilantik menjadi pejabat definitif Sekda Kota Parepare oleh Wali Kota Parepare HM Zain Katoe, Senin (15/3) lalu.

“Saya sengaja minta supaya pertemuan ini dilakukan untuk menyampaikan tiga hal penting bagi kita semua yakni tentang menjaga kedisiplinan, peningkatan pelayanan, dan penekanan terhadap tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian di sekretariat,” kata Hatta menjelaskan maksud pertemuan tersebut.

Hatta yang sebelumnya menjabat sebagai pelaksana tugas sekda menyampaikan warning khusus kepada pegawai malas. Ia meminta agar mereka (pegawai) yang malas untuk “minggir”. Meski tidak menjelaskan apa maksud kata “minggir” itu? Namun lebih jauh Hatta meminta agar terjadi keterbukaan dan transparansi di kalangan pegawai setdako.

“Silahkan yang merasa sudah ‘karatan’ di bagiannya agar menyampaikan kepada saya. Siapa tahu Anda malas karena sudah bosan di tempat lama, nanti kita usulkan di baperjakat agar memindahkan Anda ke tempat baru supaya lebih segar dan bisa rajin kembali bekerja,” jelasnya.

Selain itu, dalam pertemuan tersebut para pegawai juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan uneg-uneg selama bekerja di setdako. Harapannya, masalah-masalah yang ada di kalangan pegawai bisa dicarikan solusinya dan tidak dibiarkan berlarut-larut sehingga mengganggu kelancaran tugas dan fungsi masing-masing pegawai.

Hal yang juga menjadi perhatian utama Hatta dan bersifat teknis adalah menyangkut kesemrawutan perparkiran di setdako. Ia mengaku tidak sampai hati mengurusi hal remeh temeh seperti mengatur mengenai parkir tersebut. Namun karena makin hari kondisinya tidak menampakkan perubahan positif, akhirnya ia pun terpaksa menyampaikannya pada pertemuan tersebut.

“Tolonglah itu yang punya kendaraan diatur dan diparkir dengan rapi kendaraannya. Jangan semrawut seperti sekarang ini. Masak biar urusan parkir juga masih mau diaturkan dan diberi tahu bagaimana cara yang tepat?” lanjutnya.


sumber : pareparekota.go.id



Terumbu Karang Parepare, Primadona Pariwisata Masa Depan

Satu lagi potensi pariwisata Kota Parepare terungkap. Daerah ini tenyata memiliki potensi terumbu karang yang keindahannya diyakini tak kalah Bunaken. Potensi ini bakal menjadi primadona pariwisata Parepare masa depan.

Sebuah penelitian yang dilakukan belum lama di sekitar kasawan Pantai Lumpue dan Pantai Tonrangeng yang juga dikenal sebagai tanjung karang, ditemukan sebaran terumbu karang dengan kondisi yang cukup baik.

Kepala Bappeda Kota Parepare, Amiruddin Idris, SH, MH, didampingi Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Kota Parepare, Dody Agrianto, AP, M.Si, Kamis (18/3), mengatakan, terumbu karang yang ada di sekitar Pantai Lumpue tergolong terumbu karang tepi, menyebar dalam areal yang sempit sepanjang 120 meter dengan lebar 25 meter. Begitu juga terumbu karang di Pantai Tonrangeng, lebarnya berkisar 75-100 meter dari garis pantai.

Kata Ais, panggilan akrab Amiruddin Idris, dari pengamatan yang dilakukan, ditemukan ada delapan titik lokasi terumbu karang Kota Parepare, yakni Pantai Lumpue, tepi Pantai Lumpue, Karang Tallang, Pantai Tonrangeng, Tanjung Karang Tonrangeng, Tanjung Karang Tonrangeng Barat, Tanjung Karang Tonrangeng Utara serta Tanjung Karang Tonrangeng paling utara.

Dari delapan lokasi tersebut, terumbu karang yang dinilai cukup bagus keadaannya adalah pada lokasi lima atau Tanjung Karang Tonrangeng. Komponen terumbu karang di lokasi ini lebih bervariasi, mulai dari karang lunak sampai biota lainnya.

Ini berbeda dengan terumbu karang pada tiga lokasi lainnya, yakni Tanjung Karang Tonrangeng Barat, Tanjung Karang Tonrangeng Utara serta Tanjung Karang Tonrangeng paling utara yang mengalami kerusakan akibat aktivitas pemboman ikan oleh para nelayan.

Penelitian ini dilaksanakan CV Sukma Lestari bekerjasama dengan Bappeda Kota Parepare selama bulan Agustus hingga November 2009. Selain untuk mengidentifikasi terumbu karang, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mengidentifikasi jenis-jenis biota ekonomis potensi ekosistem terumbu karang, serta kondisi terumbu karang yang ada.

Ais berharap, hasil penelitian tersebut dapat menjadi dasar pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam melakukan pengembangan ekosistem terumbu karang di daerah ini. “Apakah diarahkan pada pengembangan ekonomi, jasa atau konservasi atau ketiganya,” katanya.


sumber : pareparekota.go.id





Maret 07, 2010

Ratusan Turis Mancanegara Serbu Watang Bacukiki


PAREPARE- Sekitar 150 turis mancanegara yang menjadi penumpang kapal pesiar MS Europa mengunjungi Watang Bacukiki Rabu (3/3). Watang Bacukiki ini memang selalu menjadi kunjungan para wisatawan mancanegara terutama bila ada kapal pesiar asing berlabuh di Parepare.

Tak salah memang bila Pemerintah Kota Parepare telah menetapkan Watang Bacukiki ini sebagai desa wisata. Berbagai objek wisata dapat ditemui di sini diantaranya kehidupan tau

lautang dengan, tenunan khas bugis dan berbagai hal lainnya.

Saat tiba di Watang Bacukiki, para turis asing tersebut langsung menyaksikan pelaksanaan acara maulid yang dilaksanakan warga setempat. Mereka pun tertarik melihat batang pohon pisang yang dihiasi dengan telur beraneka warna. Selain itu juga melihat pembacaan barasanji yang memang sering dijumpai dalam pelaksanaan maulid ini.

Selain itu para turis asing itu pun juga melihat perlombaan mallonnga yang dimainkan oleh anak-anak kecil. Mallongga ini merupakan permainan anak-anak bugis menggunakan bambu yang panjangnya sekitar dua meter yang terdiri dua bambu di sebelah kiri dan kanan dan kemudian dipakai berjalan.

Selain itu juga disugukan makanan tradisonla bugis seperti barongko (makanan yang bahan bakunya terbuat dari pisang dan juga dibungkus dengan daun pisang), jompo-jompo,sawella,bandang-bandang dan beberapa makanan bugis lainnya.

Nampaknya Watang Bacukiki ini sebagai desa wisata akan menjadi tempat favorit bagi para wisatawan dalam maupun luar negeri. Setiap kali kapal pesiar berlabuh di Parepare yang membawa turis mancanegara maka Watang Bacukiki selalu akan menjadi objek kunjungan wisata termasuk kedatang Kapal pesiar Costa Allegra yang rencananya bersandar di pelabuhan Parepare pekan depan.


sumber : pareparekota.go.id

Maret 03, 2010

Pemkot Parepare Segera Tertibkan Rumah Dinas


PAREPARE – Sukses menertibKan kendaraan dinas roda empat dan roda dua, rupanya tak membuat Bidang Aset Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Kota Parepare berpuas diri. Pertengahan Maret bulan ini, Bidang Asset telah menjadwalkan melakukan penertiban aset pemerintah daerah lainnya, yakni rumah dinas yang ditengarai banyak dihuni pensiunan.

Kepala Bidang Aset, Drs. Andi Sinangka, Rabu (3/3) mengatakan, Kebijakan penertiban dilakukan pihaknya menyusul banyaknya penggunaan rumah dinas yang tak sesuai lagi dengan peruntukannya. “Banyak yang tak efektif. Ada sejumlah PNS yang sudah pensiun bertahun-tahun namun masih menempati rumah dinas,” ungkapnya.

Mendahului kebijakan penertiban tersebut, dalam waktu dekat Bidang Aset akan melakukan pemanggilan kepada sejumlah penghuni rumah dinas, utamanya kata Andi Sinangka, penghuni enam buah rumah dinas yang dinilainya perlu segera ditertibkan.

Rumah dinas dimaksud adalah rumah dinas milik Pemerintah Kota Parepare di Jalan Sultan Hasanuddin No. 1 Parepare, rumah dinas di Jalan Laupe Nomor 37, rumah dinas di Jalan Khalik Nomor 23 E, serta rumah dinas yang terletak di Jalan Ganggawa masing-masing Nomor 3, nomor 7 dan nomor 12 C.

Andi Sinangka berharap, para penghuni bisa kooperatif, apalagi tambahnya, mereka telah bertahun-tahun diberikan kesempatan menempati rumah tersebut. Dia tak menampik kemungkinan ada penghuni enggan meninggalkan rumah yang ditempatinya. “Untuk itulah mereka kita akan panggil, sehingga dengan demikian dapat diketahui duduk permasalahannya, mengapa mereka masih menempati rumah dinas,” katanya.

Ada sebagian penghuni tidak mau keluar dengan alasan tidak ada ganti rugi. Sementara selama menjadi penghuni, mereka telah melakukan penambahan pada badan rumah yang ditempati. Sedang sebagian lagi, memang tak pernah mempersiapkan diri untuk keluar dari rumah dinas yang mereka tempati.

Kata Andi Sinangka, perihal ganti rugi tersebut, pemerintah daerah tak mungkin menganggarkannya, karena dalam Permendagri Nomor 17 tahun 2007, tak satu pun pasal yang mengatur soal ganti rugi pengosongan rumah dinas. Pun, dalam perjanjian yang ditandatangani antara penghuni dengan pemerintah daerah, ada klausul yang menyatakan penghuni dilarang melakukan kegiatan penambahan atau merubah bentuk badan rumah.

Karena itu, jika terjadi penambahan pada badan rumah oleh penghuni, ujar Andi Sinangka, hal itu merupakan resiko penghuni sendiri. Dia berharap, persoalan tersebut dapat dipahami oleh para penghuni. Soal ganti rugi ini akan menjadi salah satu yang akan dikomunikasikan pihak Bidang Aset dengan para penghuni rumah dinas.





Kapal Pesiar Costa Allegra Akan Berlabuh Sabtu Depan

PAREPARE- Tampaknya Pelabuhan Parepare sudah menjadi langgannan singgahnya kapal-kapal pesiar mewah. Hal ini terbukti, belum cukup sebulan berlabuhnya kapal pesiar MS World, kapal pesiar MS Europa berlabuh hari ini di Pelabuhan Nusantara. Dan Rencananya Sabtu pekan depan, (13/3) ,kapal pesiar berbendera Italia akan berlabuh di Parepare.

Rencana kedatangan kapal pesiar Costa Allegra ini dikemukakan staf Dinas Olahraga Pemuda dan Pariwisata, Muhammad Iqbal Johan yang ditemui saat kedatangan kapal pesiar MS Europa di Pelabuhan Nusantara Parepare, Rabu (3/3).

Kapal pesiar ini, terang Iqbal, akan berlabuh dua kali di Pelabuhan Nusantara Parepare yakni tanggal 13 dan 22 Maret . Namun kata dia, mengenai rute-rute yang akan dikunjungi belum ada konfirmasinya hingga saat ini.” Kami belum mendapatkan informasi tentang rute yang akan dikunjungi wisatawan tersebut dari pihak travel”ungkapnya.

Dari penelusuran di situs Wikipedia disebutkan bahwa Kapal Pesiar MS Costa Allegra ini dibuat tahun 1969. Namanya pun sudah tiga kali berganti yakni pertama Anni Jhonson,Regent Bulan,Alexandra dan hingga akhirnya berubah menjadi Costa Allegra tahun 1992.

Kapal ini dapat memuat 820 penumpang dengan panjang kapal mencapai 187,69 meter dengan kecepatan 19 knot. Terdapat delapan dek di kapal ini dimana dek tiga gelas tinggi atrium adalah pusat dari kapal. Uniknya di kapal ini kita bias menjumpai banyak karya lukisan dari pelukis terkenal dunia.(*)





Februari 28, 2010

2010, Parepare Patok PAD 41,72 Miliar

PAREPARE – Belajar dari tahun-tahun sebelumnya yang senantiasa mampu memenuhi target, 2010 tahun ini Pemerintah Kota Parepare mematok pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 41,72 miliar . Angka ini tergolong besar, karena pada tahun 2009, target PAD Kota Parepare masih berkisar Rp. 30 miliar lebih.

Dari target ini, berhasil diperoleh pemasukan PAD sebesar Rp. 33 miliar. Meski target PAD untuk tahun 2010 meningkat tajam, namun Pemerintah Kota Parepare akan tetap mengupayakan untuk tidak membebani masyarakat. Sebaliknya SKPD akan didorong melakukan inovasi dalam peningkatan PAD.

Ini disampaikan Walikota Parepare, H. Mohammad Zain Katoe, saat memberikan sambutan pada peringatan HUT Kota Parepare ke-50, Rabu 17 Februari 2010 di Lapangan Andi Makassau. Pada kesempatan tersebut, Zain Katoe juga menyampaikan jumlah APBD Kota Parepare tahun 2010, yang mengalami kenaikan sekitar 13,56 persen dari tahun 2009.

“Tahun ini APBD mengalami kenaikan atau tambahan sekitar 4,10 miliar rupiah dibanding tahun lalu. Pada tahun 2009, APBD Kota Parepare hanya berkisar 477 miliar 39 juta rupiah lebih, sementara tahun 2010 APBD Parepare naik menjadi 481 miliar, 52 juta rupiah lebih,” katanya.

Zain Katoe berharap, peningkatan PAD dan APBD ini dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Parepare secara keseluruhan. “Tentu patut disyukuri bahwa berbagai kegiatan pembangunan yang kita laksanakan telah membuahkan hasil yang menggembirakan yang dibuktikan dengan diperolehnya sejumlah penghargaan dan apresiasi dari pemerintah pusat selama tahun 2009 dan tahun 2010 ini,” katanya.

Penghargaan terakhir yang kita terima Kota Parepare adalah penghargaan Piagam Citra Pelopor Inovasi Pelayanan Prima dari Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia tanggal 3 Pebruari 2010. Penghargaan ini kata Zain Katoe semakin melengkapi berbagai penghargaan yang diterima sebelumnya di bidang pelayanan publik.





Februari 23, 2010

RAPAT KOORINASI I PMO

Assalamu Alaikum Wr. Wb,,,
Salam Sejahtera...
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya Pelatihan Manajemen Organisasi ( PMO ) IKMP dan pembubaran panitia Try Out Akbar 2010 , maka disampaikan kepada seluruh anggota IKMP untuk meghadiri rapat koordinasi I PMO dan persiapan pembubaran panitia Try Out di Bantimurung, Yang Insya Allah akan dilaksanakan pada :
Hari/tgl : Rabu / 24 Februari 2010
Tempat : Sekretariat IKMP
Pukul :16.30 Wita
Demikian pesan ini, terima kasih atas perhatiannya...
kami sangat mengharapkan kehadiran teman-teman alam rapat tersebut,

wassalamu alaikum Wr. Wb.


Februari 22, 2010

Jogja-nya Indonesia Bagian Timur


TIDAK diketahui secara pasti, kapan Kota Parepare mulai dikenal sebagai Kota Pendidikan. Tetapi sejarah telah membuktikan bahwa sejak dahulu kota kecil ini selalu menjadi daerah tujuan bagi siswa daerah lain yang ingin melanjutkan studinya, terutama dari daerah wilayah tengah dan barat Sulawesi Selatan. Kota ini menjadi tujuan para siswa untuk melanjutkan pendidikan, setelah Kota Makassar.

Saat ini Kota Parepare memiliki lima sekolah negeri setingkat lanjutan atas, satu di antaranya adalah merupakan sekolah unggulan yaitu SMA Negeri 5 Unggulan, selain terdapat sekolah lanjutan pertama yaitu SMP Negeri 2 yang berstatus Sekolah Berstandar Internasional (SBI).

Belum lagi kehadiran beberapa perguruan tinggi setingkat strata satu dan diploma, antara lain Universitas Muhammadiyah Parepare (UMPAR), Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Negeri (STAIN), PGSD UNM, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Amsir, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Amsir, STAI DDI, AKPER Fatimah, AKPER Dinkes. Belum lagi lembaga-lembaga pendidikan yang membuka program-program pendidikan ekstra dengan jangka waktu tertentu.

Kehadiran sekolah-sekolah ini memperkuat bahwa Kota Parepare masih bisa disebut Kota Pandidikan jika kita ingin menengok yang diraih sebelumnya. Kehadiran SMU Negeri 5 Unggulan, salah satunya yang memperkuat hal itu dimana sekitar 60 persen siswanya dari luar daerah Parepare, bahkan luar dari Sulawesi Selatan. Begitu pula dengan kehadiran perguruan tinggi, seperti UMPAR yang boleh dikata sebagai perguruan tinggi terbesar di Kawasan Ajattapareng. Sejumlah mahasiswa UMPAR ini, mayoritas berasal dari luar Kota Parepare.

Kehadiran sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi yang diminati masyarakat luar Kota Parepare merupakan jawaban bahwa suatu saat nanti Kota Makassar akan jenuh dan penuh dengan banjirnya orang melanjutkan studinya di ibukota provinsi tersebut. Bahkan tidak menutup kemungkinan Parepare akan menjadi ikon kota pendidikan di Indonesia timur seperti ikon yang disandang Jogjakarta sebagai ikon kota pendidikan di Indonesia.

Keberhasilan Pemerintah Kota Parepare yang dalam hal ini Walikota Parepare H.M.Zain Katoe dalam kepeduliannya pada pendidikan, maka Gubernur Sulsel H.Syahrul Yasin Limpo memberikan Medali Pendidikan sebagai Walikota Peduli Pendidikan Bidang Pendidikan Dasar 12 Tahun yang diserahkan pada pada 12 Maret 2009. Bahkan dalam memberantas warganya dari Buta Aksara, H.M.Zain Katoe juga mendapat penghargaan dari Gubernur Sulsel sebagai Walikota Peduli Pemberantasan Buta Aksara Tahun 2009. Dimana disebutkan bahwa sekitar 800 warganya buta aksara dan yang telah dibina 130 orang diwisuda pada puncak peringatan HUT Emas Kota Parepare, Rabu (17 Februari 2010).(*)




Menghadapi Hari Ulang Tahun IKMP yang ke- 2

Assalamu alykum.....!!!!!!!!!!!!!!!!!
Hari Ulang tahun IKMP yang ke 2 yang jatuh pada Hari Minggu, 27 Februari 2010....
Partisipasi Para Laskar IKMP dalam Merayakan HUT IKMP yang ke 2 ini sangatlah kami harapkan.....
Jayalah IKMP...........~~~~~~~~~~~~
Wassalam



Februari 21, 2010

Pelabuhan Nusantara Dilengkapi Kamera CCTV Canggih

PAREPARE- Pengelola Pelabuhan Nusantara Kota Parepare dalam hal ini Administrator Pelabuhan (Adpel) Parepare melakukan langkah maju. Mengantisipasi kemungkinan terjadinya kejahatan di daerah pelabuhan yang selama ini kerap terjadi di Pelabuhan Nusantara, pihak Adpel mengoperasikan kamera Closed Circuit Television (CTTV) canggih.

Tak tanggung-tanggung, untuk memaksimalkan tujuan pengoperasian kamera yang memang dirancang untuk ditempatkan di daerah-daerah rawan kejahatan ini, pihak Adpel Parepare langsung menempatkan 11 kamera sekaligus, sehingga seluruh areal Pelabuhan Nusantara dapat terpantau. Rencananya, proyek yang didanai oleh pemerintah pusat ini akan diresmikan Guburnur Sulawesi Selatan, bertepatan dengan peringatan HUT Kota Parepare ke-50, tanggal 17 Februari tahun 2010.

Senin (8/2), Walikota Parepare, H. Mohammad Zain Katoe telah melakukan pemantauan awal dan menyaksikan langsung cara kerja dan pengoperasiannya. Zain Katoe menyambut baik dilakukannya pengoperasian kamera CCTV di pelabuhan ini. Menurutnya, dengan semakin meningkatnya aktivitas Pelabuhan Nusantara, pemasangan kamera CTTV tepat dan merupakan kebutuhan.

Kecanggihan marena ini tak hanya pada kemampuannya merekam seluruh aktivitas yang ada di Pelabuhan Nusantara, tetapi juga kemampuannya menampilkan dan memperbesar ukuran gambar hingga ratusan kali lipat. Dengan demikian, obyek yang sekecil apapun dalam areal Pelabuhan Nusantara dapat diperjelas, termasuk papan nama para pekerja dan petugas yang lalu lalang di pelabuhan yang merupakan pintu gerbang warga di kawasan Indonesia Timur yang hendak melintas ke Malaysia dan sejumlah provinsi di Indonesia bagian barat ini.

Kamera CCTV adalah satu alat kompak yang canggih tetapi masih memerlukan bantuan operator yang menjalankannya. Kamera ini banyak dipasang di gedung-gedung perkantoran untuk mengawasi arus tamu keluar masuk serta merekam semua aktivitas yang ada. Dengan demikian, hanya dengan satu alat saja sudah bisa mengatasi puluhan tenaga manusia.

Semua aktivitas pun tidak ada yang terlewatkan satupun, bahkan jika ingin mengetahui rekaman ulang tinggal mengklik tanggal dan waktunya. Jadi ketika ada peristiwa kejahatan, maka polisi dengan cepat akan tahu siapa pelakunya.





Rapat Evaluasi Try Out Akbar 2010

Assalamu Alaikum Wr. Wb,,,
Salam Sejahtera...
disampaikan kepada seluruh anggota IKMP untuk meghadiri rapat dgan agenda:

1. Pembubaran panitia TRY AKBAR 2010 IKMP
2. Pembentukan Panitia PMO ( Pelatihan Manajemen Organisasi )
3. Persiapan ULTAH IKMP

Yang Insya Allah aka dilaksanakan pada :
Hari/tgl : Senin / 22 Februari 2010
Tempat : Sekretariat IKMP
Pukul :16.30 Wita
Demikian pesan ini, terima kasih atas perhatiannya...

Resopa temmangginggi namalomo naletteki pammase dewata...

wassalamu alaikum Wr. Wb.

Februari 19, 2010

PAREPARE sebagai daerah yang menyandang predikat sebagai kota sejak dilahirkan 17 Februari 1960 silam, seperti kota-kota lainnya di Indonesia tentu harus menerima konsekuensi sebagai sebuah kota. Konsekuensi yang dimaksud yakni peluang dan tantangan sebagai hal yang tak terpisahkan ibarat dua sisi pada keping logam.

Dengan asumsi bahwa pertumbuhan penduduk akan semakin meningkat, sebagaimana perkiraan United Nation Fund for Population Activities (UNFPA, 2007) maka tentu saja Parepare memiliki peluang dari sektor-sektor seperti peluang lapangan kerja baru, mendirikan sarana pendidikan, kesempatan sosial dan budaya, akses transportasi, pelayanan kesehatan, pelayanan jasa, perekonomian dan kesejahteraan, dan lain-lain.

Di sisi lain, Parepare tentu akan diperhadapkan dengan tantangan untuk menata manajemen perkotaan sebagai dampak meningkatnya laju urbanisasi, pertumbuhan penduduk, perubahan ekosistem dan ekologi, polusi udara, kepadatan kendaraan dan semakin menyempitnya jalan.

Parepare yang kembali mendapatkan penghargaan sebagai Kota Sehat tahun 2009 dari Menteri Kesehatan RI, Dr Endang Rahayu Sedyaningsih (Kabinet Indonesia Bersatu I) berupa penghargaan Swadesi Saba Wiwerda Kota Sehat Klasifikasi Empat (Tatanan) telah membuktikan bahwa masyarakat dan pemerintah sukses berkolaborasi untuk mewujudkan kota sehat tersebut.

Visi pembangunan pemerintah yang menginginkan pembangunan Indonesia Sehat 2010 kini telah direalisasikan masyarakat Kota Parepare bersama pemerintahnya. Kota Sehat kini tidak sekadar mimpi bagi Parepare akan tetapi telah menjadi kenyataan yang bisa dinikmati oleh masyarakat Parepare sendiri dan pelancong-pelancong yang berdatangan maupun sekadar melintas di Parepare.

Sebelumnya, sebagai penghargaan atas dukungan dan komitmen penuh untuk mewujudkan kota sehat, Pemkot Parepare juga telah menerima penghargaan tertinggi Bidang Kesehatan dari Menteri Kesehatan yaitu Manggala Ksatria Bakti Husada tahun 2006 dan penghargaan sebagai Kota Sehat Kategori III (Pemantapan) tahun 2007.

Pemerintah Kota Parepare telah mengembangkan dan menjalankan empat tahapan kegiatan menuju Kota Sehat 2010. Tahapan pertama yakni membangun kesadaran masyarakat (public awareness), kedua meningkatkan kesadaran publik, ketiga meningkatkan kepedulian masyarakat, dan keempat menggiring masyarakat untuk menjadikan kesehatan sebagai gaya hidup (lifestyle) yang bukan sekadar dibutuhkan tapi juga diminati.(*)





Februari 18, 2010

Siswa Rebutan Mengobrol Bahasa Inggris dengan Bule

PAREPARE – Ada yang patut diacungi jempol terhadap beberapa siswa Parepare saat belasan penumpang kapal pesiar The World menyempatkan diri bermain sepakbola di Lapangan Andi Makkasau, Selasa (9/2). Beberapa siswa tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dengan belajar speaking (bercakap-cakap) dengan bule-bule dari berbagai negara itu.

Belasan turis dari kapal pesiar The World, yang berlabuh di Parepare selama dua hari (Senin-Selasa), memenuhi undangan Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare untuk bermain sepakbola unik yakni dengan menggunakan sarung. Mereka bertanding melawan tim-tim lokal Parepare yang bersiap untuk bertanding dalam rangkaian peringatan HUT Emas Parepare, Rabu (17/2) mendatang.

Saat tujuh bule bermain melawan tujuh orang dari tim Parepare, bule-bule lainnya yang menonton maupun menunggu giliran di pinggir lapangan diserbu beberapa siswa untuk diajak mengobrol. Mereka pun tidak keberatan meladeni para siswa itu. Tak hanya siswa SD hingga SMA yang berebut hendak mengobrol, beberapa mahasiswa, lengkap dengan jaket almamaternya, juga ikut menguji kemampuan berbahasa Inggris mereka dengan penyumbang devisa negara itu.

“Bagus sekali kalau sering-sering ada turis masuk Parepare. Anak-anak kita bisa cepat pintar berbahasa Inggris karena anak-anak sangat antusias dan tidak canggung mengobrol dengan mereka,” kata seorang pria paruh baya mengomentari antusiasme siswa-siswa tersebut.

Lobi 3 Tahun

Untuk mendatangkan Kapal pesiar The World ke Parepare, jelas salah seorang agen perjalanan wisata yang menemani para turis itu, Nyoman Sandhy, butuh waktu tiga tahun untuk melobi ke pihak manajemen The World. Bahkan, Nyoman melalui agency pariwisata “Bali Prestige” menawarkan untuk menyinggahi Makassar, tetapi ditolak.

“Ini tentu merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami dan tentunya warga Kota Parepare karena butuh waktu yang lama dan perjuangan yang berat untuk mendatangkan kapal mewah ini ke Parepare. Kami juga menawarkan Makassar tetapi ditolak dan mereka pilih ke sini (Parepare),” beber Nyoman.

The World bertolak meninggalkan Pelabuhan Nusantara Parepare menuju ke Pulau Lombok dan ke Pulau Bali. Kapal mewah asal Eropa ini, tambah Nyoman, berlayar selama dua tahun dengan mengunjungi seluruh lima benua di Dunia dan ratusan negara dari lima benua tersebut. [ ]




Buku Perjalanan Fanny Habibie Jadi Kado HUT Emas Parepare

PAREPARE- Buku yang berjudul “Perjalanan Putera Labukang Parepare Menuju Koninkijke Huis van Oranye, Paleis Noordeinde” yang ditulis oleh Junus Efendi Habibie atau yang lebih dikenal dengan nama Fanny Habibie menjadi kado HUT Emas Kota Parepare.

Buku tersebut diserahkan kepada Walikota Parepare, H Mohammad Zain Katoe di Lapangan Andi Makkasau saat pelaksanaan HUT Emas Kota parepare, Rabu (17/8) yang juga turut disaksikan oleh Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, H Agus Arifin Nu’mang.

Buku yang ditulis Fanny Habibie ini merupakan edisi revisi pertama yang dituliskan setelah menjalani operasi jantung pertama pada tahun 1996 dimana saat itu ia masih menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Inggris.

Buku ditulis hampir dua tahun itu menceritakan tentang latar belakang keluarga dan pendidikannya. Ayah Fanny yakni Alwai Abdul Djalil Habibie adalah seorang ulama di Gorontalo sedangkan ibunya berasal dari Jawa.

Dari ayahhnya ini, ia bersama abangnya BJ Habibie yang sering ia panggil Rudy mendapat bimbingan keislaman yang keras sekali. Sedangkan dari ibunya mengajarkan mereka tentang budaya Jawa dan nasionalisme. Perpaduan prinsip ini sangat kuat dalam lingkungan keluarga Habibie.

“Yang ingin saya sampaikan dalam buku ini, bahwa pertama, kehidupan saya pada prinsipnya konsisten. Saya seorang nasionalis, cinta kepada tanah air yang diajarkan oleh Ibu saya. Kedua, saya tidak senang dengan politik. Tapi saya cerita pada akhirnya kenapa saya terjun aktif dalam partai politik,” kata Fanny Habibie sebagaimana dilansir di situs rakyat merdeka(*)